About Us

We must explain to you how all seds this mistakens idea off denouncing pleasures and praising pain was born and I will give you a completed accounts of the system and expound.

Contact Info

123/A, Miranda City Likaoli Prikano, Dope United States

+0989 7876 9865 9

info@example.com

Pengolahan Limbah Cair Tahu Menjadi Biogas sebagai Bahan Bakar Alternatif pada Industri Pengolahan Tahu

Trunan merupakan salah satu sentra industri tahu terbesar di Magelang. Namun, jumlah produsen tahu di kawasan ini mengalami penurunan signifikan akibat tingginya harga bahan baku dan kelangkaan serbuk gergaji yang selama ini digunakan sebagai bahan bakar. Di sisi lain, industri tahu juga menimbulkan permasalahan lingkungan yang serius akibat pembuangan limbah cair yang tidak diolah secara memadai. Limbah cair tahu tersebut biasanya langsung dibuang ke perairan, menyebabkan pencemaran air dan tanah serta menimbulkan bau yang tidak sedap.

Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan memanfaatkan limbah cair tahu sebagai bahan bakar alternatif berupa biogas. Berdasarkan berbagai penelitian sebelumnya, limbah cair tahu memiliki kandungan metana yang melebihi 50%, sehingga memungkinkan untuk diolah menjadi bahan baku energi biogas.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode rekayasa (engineering method) yang bersifat non-rutin, sehingga memberikan kontribusi baru terhadap proses maupun produk yang dihasilkan. Metode ini berfokus pada desain dan pengembangan prototipe yang memungkinkan pengolahan limbah cair tahu menjadi biogas.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga rata-rata sebesar 1500 liter biogas, diperlukan 100 kg kedelai per hari. Dalam proses produksi tahu, setiap 30.000 kg kedelai menghasilkan sekitar 283,8 m3 limbah cair per hari. Limbah ini kemudian dapat diolah menjadi 442.650 liter biogas.

Selanjutnya, untuk mengukus 100 kg kedelai, dibutuhkan 3,93 m3 biogas, sedangkan jika menggunakan serbuk gergaji diperlukan 20 kg serbuk gergaji. Setiap 100 kg kedelai membutuhkan energi yang setara dengan biaya Rp. 40.000 untuk 3 kali proses memasak. Jika menggunakan serbuk gergaji, setiap proses memasak memerlukan 0,2 m3 serbuk gergaji dengan biaya Rp. 12.500. Dengan demikian, tingkat efisiensi penggunaan biogas mencapai 61,1%.

Manfaat Biogas

Selain digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak tahu, biogas yang dihasilkan dari limbah cair tahu juga memiliki potensi untuk digunakan sebagai sumber energi lainnya, seperti penerangan. Hal ini menjadikan biogas sebagai solusi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan ekonomis, serta mampu mengurangi ketergantungan industri terhadap serbuk gergaji yang semakin langka.

Pengolahan limbah cair tahu menjadi biogas tidak hanya membantu mengatasi masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh pembuangan limbah secara sembarangan, tetapi juga memberikan solusi energi alternatif yang efisien dan berkelanjutan bagi industri pengolahan tahu. Dengan memanfaatkan kandungan metana dalam limbah cair tahu, industri tahu dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi dan mendukung praktik industri yang lebih ramah lingkungan.

Peneliti : Raliby, O., Rusdjijati, R., & Rosyidi, I. (2009).

Leave a Reply